Sabtu, 19 Januari 2013

Pencegahan Penyakit Melalui Vaksinasi

 Pencegahan Penyakit Melalui Vaksinasi

I. Vaksinasi 
Vaksinasi adalah suatu tindakan dimana hewan dengan sengaja dimasuki agen penyakit (antigen) yang telah dilemahkan dengan tujuan merangsang pembentukan daya tahan atau daya kebal terhadap penyakit tertentu, dan aman untuk tidak menimbulkan penyakit.
 

II. Tujuan vaksinasi 
Tujuan Vaksinasi tidak hanya mengebalkan ternak yang bersangkutan, tetapi juga mengebalkan anak-anaknya yang baru lahir secara pasif. Vaksinasi selain bertujuan untuk pencegahan, dapat juga digunakan untuk tujuan pengobatan atau terapi. Vaksinasi akan merangsang mekanisme pertahanan tubuh untuk menghasilkan antibodi sampai suatu ketika dapat digunakan melawan serangan penyakit. 
Untuk kepentingan keselamatan terhadap resiko timbulnya penyakit, dapat menggunakan virus yang telah dimatikan.
 

III.Tindakan vaksinasi 
Tindakan Vaksinasi merupakan salah satu usaha agar hewan yang divaksinasi memiliki daya kebal sehingga terlindung dari serangan penyakit. Kebal atau imun adalah suatu keadaan dimana tubuh tahan atau kebal terhadap serangan penyakit. 
Ada dua macam kekebalan dilihat dari cara terbentuknya yaitu :
• Kekebalan aktif yaitu kekebalan yang diperoleh secara aktif oleh tubuh yang dihasilkan oleh pabrik antibodi akibat rangsangan vaksin dan masa kekebalan berlangsung lama sesuai dengan jenis vaksinnya. Kekebalan aktif di golongkan menjadi kekebalan buatan yang diperoleh akibat dari vaksinasi dan kekebalan aktif alamiah yang di peroleh akibat sembuh dari penyakit menular tertentu.
• Kekebalan pasif adalah suatu kekebalan yang di peroleh secara pasif dimana tubuh ternak yang disuntik tidak mem bentuk antibodi sendiri, tetapi telah terkandung dalam antisera atau anti toksin dan kolostrumnya. Kekebalan pasif di golongkan juga menjadi kekebalan pasif buatan yaitu yang diperoleh dari suntikan antisera atau anti toksin dan kekebalan pasif alamiah diperoleh dari susu kolostrum induk yang telah divaksinasi.


Kekebalan individu ternak sangat ditentukan oleh faktor-faktor :
1.Jenis dan Mutu Vaksin
Telah diterangkan di atas bahwa ada dua macam vaksin yaitu vaksin hidup dan vaksin mati. Vaksin hidup akan menimbulkan kekebalan yang lebih sempurna dari pada vaksin mati. 

Mutu suatu jenis vaksin akan dipengaruhi oleh :
•  Bibit Jasad Renik yang dipergunakan
•  Jenis Media Pembiakan
•  Metode Pengembangbiakan
•  Masa Antige
•  Cara Inaktifikasi dan Adjuvan

2. Penanganan Vaksin

Setiap vaksin akan mengalami proses penurunan kekuatan atau mempunyai waktu kedaluwarsa dan mempunyai persyaratan tertentu seperti :
•  vaksin virus sebaiknya disimpan dalam suhu -80 C
•  vaksin bacteri dan toksoid disimpan dalam ruangan yang sejuk (+ 150 C) atau lebih baik dalam refrigator (2•100 C), sebaiknya di lindungi terhadap pengaruh langsung sinar matahari dan sebaiknya disimpan dalam tempat yang gelap.


3. Keadaan Ternak
Ternak yang sakit defisiensi dan ternak yang mengidap penyakit parasit yang parah bila divaksinasi tidak akan memperoleh kekebalan yang sempurna dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Vaksinasi yang diberikan pada ternak yang sedang dalam masa inkubasi penyakit, maka bukannya kekebalan yang akan diperoleh tetapi ternak akan menjadi lebih sakit, bahkan dapat menimbulkan kematian.


4. Tingkat Serangan Penyakit
Tingkat serangan penyakit pada kejadian wabah penyakit sangat dipengaruhi oleh keganasan dari jasad renik penyebab penyakit dan dosis jasad renik yang masuk dalam tubuh.
Vaksin dapat diberikan dengan cara melalui air minum, makanan, melalui alat pernafasan yaitu dengan cara penyemprotan atau dengan cara diteteskan kedalam rongga hidung. Selain cara-cara di atas, vaksinasi dapat juga dilakukan dengan melalui penyuntikan baik secara intra kutan, intra sub kutan maupun intra muskuler ataupun melalui intra peritoneal (kedalam rongga perut). Cara yang harus dipilih, tergantung dari petunjuk dari pembuatan vaksin yang telah dicantumkan dalam etiket/label.
 

V. Akibat-akibat kemungkinan yang Terjadi
Ada beberapa kemungkinan yang akan terjadi akibat vaksinasi seperti :
•  Sepsis yaitu kesalahan teknis yang bisa memungkinkan timbulnya infeksi dengan mikroba dari luar yang patogen
•  Abses yaitu borok akibat dari kesalahan vaksinasi
•  Udema yaitu pembengkakan lokal akibat dari pengaruh komponen vaksin
•  Concurrent disease. Akan terjadi pada ternak yang sedang sakit atau jelek kondisinya.
•  Reaksi anafilaktik. Akibat sampingan dari vaksinasi bisa menyebabkan shock. 


(Sumber: maucerdas.com)