Usaha-Usaha Dalam Mencegah Penyakit Hewan
Hal ini berarti bahwa peternak harus sadar betul bahwa kontrol terhadap kondisi ternak adalah suatu keharusan. Peternak harus mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada ternak, Karena perubahan yang terjadi merupakan indikasi terjadinya penyimpangan dari normal.
A. Dasar-dasar Pencegahan Cara Pemberantasan Penyakit
Tujuan akhir dari suatu usaha dibidang peternakan adalah mendapatkan keuntungan yang maksimal dari usaha tersebut. Keuntungan maksimal akan dicapai apabila semua ternaknya dalam keadaan sehat. Suatu ternak dikatakan sehat apabila dalam kondisi istirahat maka semua proses fisiologis tubuh dalam keadaan normal dan sebaliknya apabila proses fisiologisnya tidak normal berarti ternak tersebut sakit.
Ada dua faktor gangguan yang menyebabkan ternak sakit, yaitu faktor gangguan dari dalam tubuhnya sendiri dan faktor gangguan dari luar tubuhnya. Untuk dapat melindungi gangguan yang berasal dari luar tubuh, tubuh memiliki kemampuan untuk menolak penyebab gangguan tersebut.
Kemampuan individu untuk menolak sebab penyakit, sangat tergantung pada:
• Mengetahui dan ikut tergantung dari membantu melaksanakan
• Kehidupan pada masa embrional
• Kehidupan setalah di lahirkan atau neonatal
• Adanya zat penolak yang dibekalkan oleh induknya
• Keadaan lingkungan dimana individu tumbuh
• Tersedianya makanan secara kualitatif dan kuantitatif
• Adanya agen noksius disekitar individu yang bersangkutan
• Adanya faktor stress
• Sifat faktor bawaan yang diturunkan
Mempertahankan agar ternak yang kita pelihara sehat dan dapat menguntungkan, adalah harapan bagi peternak. Apabila ternak yang kita pelihara sakit maka harapan diatas akan sulit didapat. Ini sebabnya maka program pencegahan dan pemberantasan penyakit perlu diperhatikan terutama yang menyangkut bibit, pakan dan pengelolaannya.
B. Program Pencegahan Penyakit
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan dalam usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit menular pada ternak diantaranya:
1. Mengetahui tanda-tanda atau gejala-gejala penyakit yang menular
2. Mengerti tentang cara menularnya masing-masing jenis penyakit dan tindakan guna mencegah menjalarnya penyakit menular.
3. Membakar atau mengubur bangkai hewan yang mati karena penyakit menular
4. Pencegahan Melalui Bibit Pencegahan penyakit melalui bibit ternak dapat dilakukan dengan pemilihan bibit yang terbebas dari penyakit menular. Langkah-langkah yang dapat dilakukan :
• Hanya membeli bibit ternak dari agen yang benar-benar dapat dipercaya kesehatannya.
• Menempatkan bibit ternak yang masih muda terpisah dari ternak yang sudah tua (besar) karena bibit ternak yang masih muda sangat peka terhadap penyakit yang ditularkan oleh ternak dewasa.
5. Pencegahan Melalui Makanan yang Memadai
Pencegahan penyakit juga dapat dilakukan dengan pemberian ransum atau pakan yang berkualitas tinggi dan cukup jumlahnya. Pemberian pakan yang bermutu tinggi harus diberikan sejak ternak baru lahir sampai dengan saat panen. Pemberian pakan yang baik akan mampu memberikan daya tahan tubuh yang baik pula. Apabila pakan yang diberikan kurang baik serta kurang jumlahnya maka ternak yang dipelihara akan mengalami kekurangan gizi dan ternak tidak akan tumbuh secara maksimal. Hal ini berakibat ternak tersebut tidak dapat berproduksi (secara optimal).
6. Pencegahan Melalui Tatalaksana Pengelolaan yang Baik
Pencegahan penyakit melalui kontrol manajemen merupakan upaya pencegahan ternak dari stress/cekaman yang dapat mengakibatkan penurunan kesehatan ternak. Beberapa pedoman yang dapat digunakan dalam program pencegahan penyakit adalah:
• Pilih bibit dengan teliti yang terjamin kesehatannya. Oleh sebab itu seorang peternak harus mengenal ciri-ciri dari ternak yang sehat.
• Usahakan membeli bibit dari peternak atau pembibit yang benar-benar memprioritaskan kualitas bibit sehingga diharapkan dapat diperoleh bibit ternak sesuai dengan keinginan kita.
• Hindarkan ternak dari stress panas, hujan deras, dingin, angin kencang dll
• Kandang tidak terisi terlalu padat, hal ini dapat menimbulkan stress dan akibatnya akan menimbulkan sifat kanibalisme, hysteria dan gangguan lainnya.
• Pakan dan air minum harus tersedia dalam jumlah cukup, sesuai dengan kebutuhan baik kuantitas maupun kualitasnya
• Sediakan tempat pakan dan air minum sesuai dengan kebutuhan.
7. Pencegahan Melalui Sanitasi Kandang dan Lingkungan (Bio-Security).
Sanitasi adalah tindakan menjaga kebersihan ternak dan lingkungan sekitarnya, yaitu berbagai kegiatan yang meliputi penjagaan dan pemeliharaan kebersihan kandang dan sekitarnya, peralatan dan perlengkapan kandang. Langkah-langkah pencegahan penyakit yaitu: tindakan sanitasi dan bio-security secara teratur dan berkala. Tindakan sanitasi dan Bio-security mutlak dilakukan dalam pemeliharaan ternak. Dengan adanya sanitasi dan biosecurity maka bibit penyakit yang berasal dari lingkungan kandang maupun di dalam kandang dapat dimatikan. Kegiatan sanitasi kandang dan bio-security adalah
• Melakukan kegiatan pencucian dan penyemprotan kandang dan peralatannya dengan air sabun (detergen) dan antiseptik secara teratur.
• Mengubur atau membakar ternak terutama pada penyakit yang menular dan berbahaya seperti penyakit Anthrax.
Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam Bio-security adalah
a). Desinfestasi
Desinfestasi adalah merupakan proses pemusnahan hama penyakit untuk membunuh parasit, terutama parasit-parsit diluar tubuh ternak (ektoparasit). Bahan kimia yang digunakan untuk desinfestasi disebut desinfestan. Bahan yang umum digunakan adalah formalin. Desinfestan disemprotkan pada kandang dan perlengkapannya setelah diencerkan dengan air. Pengenceran yang dilakukan tergantung tingkat kepekatan yang dikehendaki oleh peternak.
b).Desinfeksi
Desinfeksi adalah merupakan proses pemusnahan hama dengan membebaskan segala bentuk jasad renik dengan jalan membunuh kuman (bakterisida) dan atau menghambat pertumbuhan kuman (bakteriostatik) dengan menggunakan bahan kimia. Bahan kimia yang digunakan disebut Desinfektan, seperti Virucide meyer, Iodine dsb.
Desinfektan yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
• Tidak berbahaya bagi ternak maupun manusia
• Mempunyai daya bunuh yang tinggi terhadap bakteri, protozoa dan mikroba lain serta telurnya.
• Efek residunya pendek daya penetrasinya tinggi
• Stabil bila dilarutkan atau kontak dengan bahan organic lain
• Tidak merusak alat yang digunakan dan mudah digunakan
• Tidak mengeluarkan bau atau sedikit berbau dan tidak terserap bahan pakan
• Tidak mencemari lingkungan baik udara maupun air.
8. Pencegahan Penyakit melalui Vaksinasi
• Vaksin Inaktif atau vaksin mati yaitu vaksin yang dibuat dengan membunuh biakan jasad renik seluruhnya atau toksinnya saja dan hasil panenan jasad renik kemudian diproses untuk dijadikan vaksin adjuvan.
• Vaksin Hidup atau vaksin aktif yaitu vaksin yang dibuat tanpa membunuh. Bibit penyakit tersebut harus terdiri dari jasad renik yang tidak jahat (avirulen) atau disebut “ attanuated strain”.
9. Lingkungan yang Bersih
Jika ternak akan ditempatkan pada kandang yang pernah digunakan maka perlu dilakukan:
• Pembersihan dan sterilkan kandang dan peralatan kandang serta pengistirahatkan kandang
• Pembersihan lingkungan kandang termasuk rumput liar harus dipotong, serta air yang menggenang di sekitar kandang harus dihilangkan.
10. Menghindarkan Stres
Stres adalah tekanan jiwa yang menimpa ternak akibat pengaruh lingkungan yang buruk. Pengaruh lingkungan itu berupa:
• Suhu udara yang tidak stabil (terlalu panas/ terlalu dingin).
• Kepadatan ternak yang terlampau tinggi.
• Kelembaban didalam kandang yang meningkat.
• Akibat bunyi-bunyian keras yang mengagetkan.
• Pindah kandang.
Hal-hal tersebut diatas dengan demikian sedapat mungkin menghindarkan stress. Stres dapat mengganggu pertumbuhan ternak karena dengan stres hidup ternak jadi tidak nyaman, nafsu makan terganggu, metabolisme makanan akan terganggu sehingga hasil akhir yang diharapkan tidak tercapai.
11. Isolasi Ternak
Isolasi terhadap ternak adalah suatu usaha untuk mengisolasi atau memisahkan ternak yang sedang sakit atau mengalami kelainan dari ternak yang sehat dan normal. Ternak yang sakit dipisahkan dan dikandangkan dalam suatu kandang khusus yang disebut kandang karantina.
12. Program Kontrol Parasit
Program kontrol parasit merupakan upaya pencegahan berjangkitnya serangan penyakit, baik parasit eksternal seperti pencegahan berkembangnya serangga dan kutu di dalam kandang dan sekitarnya maupun parasit internal yang bertujuan mencegah masuknya parasit ke dalam tubuh misalnya cacing. Secara praktis, kontrol parasit dilakukan dengan cara :
• Pembuangan kotoran secara teratur untuk mencegah berkembang biaknya larva.
• Pemberian larvicida dalam pakan untuk mencegah perkembang biakan larva dalam kotoran
• Penyemprotan kotoran dan ruangan kandang dengan pestisida dan insektisida.
(Sumber: maucerdas.com)