Penyakit kembung (Timpani/Bloat) merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang ternak ruminansia terutama sapi dan domba.
Perut kembung adalah suatu keadaan mengembangnya rumen akibat terisi oleh gas yang berlebihan. Hal ini terjadi ketika esophagus mengalami sumbatan sehingga menghambat pengeluaran gas. Produksi gas yang cepat (CO2 dan CH4) sebagai hasil akhir fermentasi akan memicu terjadinya kembung. Kondisi ini dikaitkan dengan tingginya konsentrasi protein terlarut yang terdapat didalam rumen. Gas yang terbentuk akan menetap di rumen dalam bentuk gelembung-gelembung kecil yang tidak merangsang terjadinya reflek bersendawa sehingga rumen mengembung, gas yang berlebih dalam rumen tersebut menekan diafragma dan sesak napas.
Perut kembung disebabkan oleh penyebab primer dan penyebab sekunder. Penyebab primer disebabkan dari fermentasi makanan yang berlebihan kemudian hewan tidak mampu mengeluarkan gas, sehingga gelembung-gelembung gas akan terakumulasi yang menyebabkan terjadinya kembung, seperti:
- Pemberian leguminosa (kacang-kacangan/polongan) secara berlebihan.
Daun legum yang mengandung kadar air dan protein yang tinggi menghasilkan asam-asam yang tidak mudah menguap seperti sitrat, malat dan suksinat. Asam-asam ini akan segera menurunkan pH rumen dalam waktu 30-60 menit pasca pemberian daun legum.
- Pemberian rumput yang terlalu muda secara berlebihan atau karena tidak dilayukan.
- Pemberian rumput yang basah/masih berembun.
- Merumput pada lahan yang baru dipupuk
- Memakan buah-buahan terlalu banyak
- Memakan racun dan ubi atau tanaman sejenis yang dapat menahan keluarnya gas dari perut.
- Pemberian konsentrat yang terlalu banyak
- Kualitas pakan konsentrat yang tidak bagus (busuk)
Sedangkan penyebab sekunder berupa gangguan yang bersifat fisikal yang terjadi pada daerah esophagus yang disebabkan oleh benda asing, stenosis atau tekanan dari perluasan jalan keluar esophagus.
Gejala Klinis:
- Ternak gelisah
- Sulit bernapas
- Perut sebelah kiri membesar, bunyi drum
- Masih ada gerak rumen
- Mulut, mata kebiruan, karena kekurangan oksigen
- Sering berkemih/kencing dan mengejan
- Hidung kering
- Nafsu makan turun/tidak mau makan sama sekali
- Pada kasus yang berat akhirnya tidak dapat berdiri dan mati
Pengobatan dan Pencegahan:
- Paksakan hewan berdiri atau berjalan
- Broom stick therapy
- Meningkatkan air liur atau merangsang pengeluaran air liur dengan cara mengikatkan kayu/tali dalam mulut supaya ada kegiatan mengunyah
- Pemberian obat kembung, seperti Tympanex SB