Minggu, 13 Oktober 2013

Siklus Birahi (Estrus) Pada Hewan

SIKLUS BIRAHI (ESTRUS) PADA HEWAN

Istilah Birahi (Estrus) diartikan sebagai suatu periode secara psikologis maupun fisiologis pada hewan betina yang bersedia menerima pejantan untuk kopulasi. Masa Birahi terjadi pada masa folikuler (pembentukkan folikel), banyaknya bakal sel telur yang mengakibatkan kadar hormon estrogen yang tinggi.
Pada umumnya kita dapat mengamati tanda-tanda fisiknya sebagai berikut:
- Betina sering gelisah
- Nafsu makan berkurang, atau bahkan tidak nafsu makan sama sekali
- Betina menghampiri pejantan dan tidak lari bila pejantan menungganginya.
- Bentuk vagina yang bengkak, agak lembap dan merah tua karena banyaknya aliran darah. 
Pengamatan birahi pada ternak yang repat dapat dilakukan dua kali, yaitu pada pagi hari dan sore. 
(Salisbury dan Vandenmark, 1978)

Siklus birahi pada setiap hewan berbeda antara satu sama lain tergantung dari bangsa, umur, dan spesies (Partodiharjo, 1992). Interval antara timbulnya satu periode birahi ke permulaan periode berikutnya disebut sebagai suatu siklus berahi.
Siklus estrus dibagi menjadi 4 fase atau periode yaitu:
1. Proestrus
Proestrus adalah fase sebelum estrus yaitu periode pada saat folikel de graaf tumbuh di bawah pengaruh FSH dan menghasilkan sejumlah estradiol yang semakin bertambah (Marawali, dkk, 2001). Estradiol meningkatkan jumlah suplai darah ke saluran alat kelamin dan meningkatkan perkembangan estrus, vagina, tuba fallopi, folikel ovarium (Toelihere, 1985).
2. Estrus
Estrus merupakan periode seksual yang sangat jelas yang disebabkan oleh tingginya level estradiol, folikel de Graaf membesar dan menjadi matang, uterus berkontraksi dan ovum mengalami perubahan kearah pematangan
3. Metestrus
Metestrus adalah periode dimana korpus luteum bertambah cepat dari sel-sel graulose folikel yang telah pecah dibawah pengaruh Luteinizing hormone (LH) dari adenohyphophysa
4. Diestrus 
Diestrus adalah periode terakhir dan terlama pada siklus berahi, korpus luteum menjadi matang dan pengaruh progesteron terhadap saluran reproduksi menjadi nyata.
(Diambil dari berbagai sumber)